Pada awalnya saya mengira tangisan itu adalah tangisan atas kepergian ayahnya, tapi ternyata karena covidnya Tristan.
Dan tidak lama kemudian ibunya Arya pun mengabari bapaknya jatuh dan tangisan pun pecah lagi. Dan mereka berdua langsung berangkat ke Yogya pada saat itu juga.
Disini sikap Pak Arya yang penuh pengertian, tetap membiarkan istrinya itu berkomunikasi dengan Tristan, kekasihnya. Pak Arya tidak tega melihat Inggit terus menerus cemas karena Tristan sulit dihubungi.
Tidak kehabisan cara, Pak Arya meminta informasi dari kerabatnya atau mungkin teman Dosennya yang bertugas di Rumah Sakit yang sama dengan Tristan tentang kondisinya.
Sehingga akhirnya, Inggit bisa mendengar kabar bahwa Tristan baik-baik saja dan sedang menjalankan isolasi mandiri selama 14 hari.
Dari situ, Inggit mulai merasa sungkan dengan Pak Arya. Dia merasa telah banyak merepotkan Pak Arya. Dari sini hati Inggit yang keras mulai luluh akan ke tulusan hati Arya, yang di pikiranya adalah Dosen kanebo kering yang killer.
Comment