Kesaksian Supir Joko Driyono dan Staf keuangan Persija terlibat penghilangan barang bukti?

Adlex News – Dalam tanyangan langsung di Mata Najwa pada hari Rabu, 20 Februari pukul 08.00 WIB di Trans 7, Nana sebutan untuk host Mata Najwa ini berkesempatan mewawancarai seorang supir dari Ketua PSSI Joko Driyono yang kini menjadi tersangka pelaku penghancuran barang bukti terkait kasus lingkaran PSSI, dalam Judul Utama dalam acara Mata Najdwa “PSSI bisa apa Jilid 4?”, dalam ruangan khusus bercat putih di suatu tempat yang sepertinya di Mabes Polri Jakarta jam dan hari tidak diketahui, berikut percakapan lengkapnya :

N = Najwa Sihab

D = Dani

N = “Saya ingin tahu ceritanya ketika malam anda masuk di ruangan itu atas perintah siapa dan melakukan apa di dalam situ ?”

D = “Kamis malam Jumat tanggal 31 januari 2019 sekitar jam 20.00 sampai jam 23.00 pak “JD” telepon saya, beliau nanya: Dan masih bisa nggak masuk Lewat Pintu Belakang?, saya bilang kalau baterainya masih bagus bisa, ya udah kamu kantor,setelah sampai kantor telepon saya, saya jalan sampai kantor saya coba bisa kan,Pak bisa” Lapor Dani kepada “JD”.

N =  “Anda sempat lapor lagi?

D = “Iya kan bilangnya begitu saya lain bisa saya langsung telepon kan Pak bisa saya bilang ya udah Amankan semua yang berbentuk kertas kecuali majalah dan buku dan laptop,”

“saya masuk ke dalam tas saya waktu itu ada ngambil,”

“Dari rumah saya selalu setiap hari itu atas isinya jas hujan kan,”

“Pakai tas Itu saya ngambil lagi di dekat di bawah itu ada tas lagi,”

“Saya masukin ke situ semua intinya  2 tas.”

N= “Jadi Anda masuk kedalam, kantor Pa Jodry?”

“Di ruang kerja Joko Driyono,jadi anda masuk kedalam tadi dibilangnya amankan semua barang.”


D = “Semua kertas yang berbentuk kertas kecuali buku dan majalah” tegas Dani.

N = “Tapi laptop di suruh amankan?”
D =  “Ia”

Mengetahui masih ada berkas-berkas penting di dalam apartemenya, “JD” langsung memerintahan supirnya untuk membersihkan yang kemungkinan barang bukti transaksi atau dokumen-dokumen yang terkait dengan pengaturan skor yang selama ini disinggungkan ke dirinya, setelah beberapa dokumen berhasil diamankan Sang Supir. Dalam perjalanan pulang dia ditelepon kembali oleh “JD”, dia diminta untuk mengambil CCTV yang terpasang di kamarnya, begini percakapanya.

D = “Saya keluar, keluar melalui pintu saya masuk semua kan.”

“Saya udah sampai lampu merah di bundaran Epicentrum itu telepon lagi bapak (“JD”) telepon lagi amankan CCTV  juga gitu.”

“Saya sudah saya sudah koordinasi ntar kamu telepon dia* (orang yang mengganti CCTV) .”

“Saya telepon si abang itu bilang ngasih tahu posisi decoder yang untuk mengganti yang operasi ini,”

“Cuma saya nggak tahu posisi persisnya gimana saya bilang ya udah bang lu datang lah, ya udah gw datang katanya.”

N =  “Jadi abang*(Dani) balik lagi ke kantor nih,setelah tadi sudah sampai bunderan di telepon lagi disuruh amankan CCTV balik lagi ke lokasi?” Nana bertanya.

D = “Gak, saya langsung parkir di belakang pemadam,”

“Karena saya bawa ransel dua tuh , saya parkir disitu.”

“Saya tunggu sampai teman saya datang,”

“Dia datang, dia datang sama temen yang satu lagi,”

“Teman yang satu itu jaga barangnya saya naik sama temen itu.“

N = “Oke jadi ada satu yang jaga barang di mobil.” Tanya Nana.

D= “Dimotor.”

N = “Oh anda naik motor ini, kemudian teman yang lain jaga disitu dan anda berdua naik lagi masih lewat pintu belakang?” pertegas Nana Lagi.

D = “Lewat situ kan,”

“Yang depan sama pintu kantor intinya pintu kantor kan udah di garis polisi,

“Kita nggak masuk lewat situ,

“Masuk lagi lewat tower 9  nyeberang di atas lantai 4 sampai ke tower 10″

“Masuk lagi lepasin CCTV

“Baru keluar lewat situ lagi”

“Sesudah selesai mereka pulang”

“Saya langsung keluar kan bawa mobil.”

Baca juga :
Joko Driyono Jadi Tersangka, Persija terlibat pengaturan skor?

Comment