Joko Driyono Jadi Tersangka, Persija terlibat pengaturan skor?

ADLEX.ID – Fakta Baru Diungkap Oleh Gusti Randa, PLT Ketum PSSI Joko Driyono yang resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Satgas Antimafia Bola. Ternyata bukan terkait kasus pengaturan skor yang menyebabkan Joko Driyono menjadi tersangka. Lantas apa?. Penjelasan tentang status tersangka PLT Ketum PSSI Joko Driyono itu disampaikan secara langsung oleh Ketua Komite Hukum PSSI, Gusti Randa, Sabtu (16/2/2019) dini hari. Gusti Randa mengatakan status tersangka PLT Ketum PSSI Joko Driyono adalah dugaan memasuki tempat yang sudah dipasang garis polisi. Sebelumnya, banyak pemberitaan di media yang menilai bahwa Joko Driyono ditetapkan sebagai tersangka pengaturan skor.
“Dugaan yang disangkakan adalah Joko Driyono memasuki suatu tempat yang oleh polisi telah di pasang garis larangan masuk atau Police Line di Rasuna Office Park, Kuningan, Jakarta Selatan.

Kombes Argo Yuwono

“Jadi sekali lagi bukan terkait dengan pengaturan skor dan tidak terkait dengan lembaga PSSI,” menurut Kombes Pol Argo Yuwono. Ia juga mengatakan tersangka Joko Driyono bukan kasus pengaturan skor ”Joko Driyono ditetapkan sebagai tersangka karena perusakan barang bukti,” kata Kombes Pol Argo Yuwono.

Sebelum menggeledah apartemen Joko Driyono, para Satgas Antimafia Bola melakukan penggeledahan di Kantor PSSI, Kantor Komisi Disiplin PSSI dan Kantor PT LIB. Dari pengumpulan barang bukti sebelumnya, polisi sudah menetapkan tindak tersangka yang diduga kuat merusak barang bukti yang berupa dokumen di Kantor Komdis PSSI.

Siapa Ketua PSSI Sekarang?

Posisi ketua umum PSSI akan kembali kosong. Lantas, siapa yang “pantas” menduduki jabatan nomor satu di federasi sepakbola Indonesia itu?

penggeldehan-aprtemen-joko-driyono
penggeldehan apartemen joko driyono

Joko Driyono ditetapkan menjadi tersangka oleh Satgas Anti Mafia Bola. Kaitannya, pria asal Ngawi itu diduga menjadi pihak yang memerintahkan penghancuran barang bukti yang berhubungan dengan pengaturan skor. Fakta itu ditemukan pada saat penggeledahan bekas kantor PT Liga Indonesia. Saat itu, Satgas Anti Mafia Bola juga menemukan pintu rahasia yang menghubungkan kantor dengan apartemen Jokdri.

Dengan status Jokdri yang sudah tersangka, PSSI jelas harus segera mengambil langkah. Kalau sesuai statuta, Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, yang akan naik untuk menjadi ketua hingga masa jabatan habis di tahun 2020. Hal itu seperti yang terjadi di Kongres Tahunan di Bali pada awal tahun ini. Jokdri menjadi Pelaksana Tugas Ketua Umum PSSI setelah Edy Rahmayadi memutuskan untuk mundur.

Tapi, Iwan sendiri juga dilaporkan dengan kasus suap terkait penunjukkan tuan rumah Piala Soeratin pada 2009. Oleh karena itu, ada pandangan lain dari salah satu pemilik suara.

“Lagi pula, tidak mungkin untuk menunjuk wakil PLT Ketum, sebab Iwan (Budianto) juga mulai dikaitkan dengan kasus sepakbola lainnya di Jawa Timur sana,” ujar ketua Asprov Jawa Barat, Tommy Apriantono, dilansir dari Detik Sport.

PSSI sendiri akan menggelar rapat darurat. Anggota Komite Exekutif PSSI, Yoyok Sukawi, menyebutkan bahwa semua keputusan baru akan diambil setelah pertemuan itu digelar.

Persija terlibat pengaturan skor?

Dikutip dari Kompas.com, Jokdri pun menjawab salah satu pertanyaan penting melalui wawancara eksklusif bersama wartawan Kompas.com, Ferril Dennys, di Kantor PSSI, Jumat (25/1/2019).
Tadi malam, tersangka pengaturan skor Vigit Waluyo mengatakan Persija Jakarta dan PSS Sleman sudah di setting juara. Apa tanggapan Anda soal pernyataan Vigit?

joko driyono tersangka
Joko driyono tersangka

Bila terbukti, apakah kedua tim tersebut bisa dicopot gelarnya? Sederhana saja, sistem di PSSI paripurna. Setiap ada dugaan dan indikasi terhadap itu, penegakkan hukum melalui Komisi Disiplin, bahkan ditambah Komite AD Hoc, percayakan bekerja dan diawasi semua. Tapi jangan sampai juga, ini rumor tidak berujung. Soalnya, jangan sampai sepak bola kita tersandera, katanya tadi. Kita harus dibantu dengan indikasi-indikasi yang disampaikan. Kita harus concern dengan itu. Kami yakin Komdis akan bertindak saat fakta-fakta yang disampaikan menguatkan dan memudahkan pengambilan keputusan, Jawab Joko Driyono di Kantor PSSI, Jumat (25/1/2019) lalu.

Comment